Tuesday, December 28, 2010

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATARIUM (MAKMAL), ANTARA DARAH YANG BERADA DALAM PEMBULUH DARAH DENGAN DARAH YANG KELUAR KERANA HIJAMAH(BEKAM)


Para doktor dikejutkan oleh penyataan ilmuan Damaskus, Muhammad Amin Syaikhu dalam artikel ilmiahnya yang luar biasa tentang bekam dan rahsia umum tentang mekanisma kesembuhan yang diperolehi dari praktik bekam terletak pada dibersihkan tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi masa empuk bagi berbagai penyakit.

Untuk mengungkap makna kalimat ini "membersihkan tubuh dari darah kotor (Toksid)", Satu team (pasukan) laboratorium telah meneliti darah yang keluar dari titik-titik bekam (Iaitu dari tengkok) secara laboratoris dan mengkomparasikannya dengan darah pembuluh biasa pada sejumlah besar orang yang telah di bekam berdasarkan prinsip-prinsip bekam yang benar, serta darah tersebut dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah terhadap darah bekam.

BERDASARKAN PENELITIAN ITU, RUMUSANYA ADALAH BERIKUT:-

  1. Darah bekam mengandungi 1/10 kadar sel darah putih (lekosit) yang ada dalam darah biasa. Ia terlihat dalam satu kes yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini sungguh mencengangkan para doktor!! Sebab sebagaimana darah biasa keluar tanpa disertai keluarnya sel-sel darah putih. Fakta ini menunjukkan bahawa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur kekebalan (Imuniti).
  2. Adapun yang mengenai darah merah (eritrosit) semua sel darah merah memiliki bentuk yang aneh, ertinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, disamping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Ini menunjukan bahawa proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak atau darah yang tidak diperlukan lagi, lantas tetap mempertahankan sel-sel darah putih didalam tubuh. Sedangkan pengeluaran darah dari Vena (derma darah) menyebabkan hilangnya kandungan darah yang bermanafaat bersama sel-sel darah merah yang hendak dibersihkan.
  3. Kapasiti ikatan zat besi dalam darah bekam sungguh tinggi sekali (550-1.100) satu hal yang menunjukkan bahawa bekam mempertahankan zat besi yang ada dalam tubuh-tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.
  4. Kandungan sel darah merah maupun sel darah putih dalam darah bekam tinggi sekali.  Ini menunjukan bahawa proses bekam berhasil mengeluarkan semua kotoran,sisa dan endapan darah sehingga mendorong kembali aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh. Sampai disini ucapan 'Allamah Muhammad Amin Syaikhu'.

No comments:

Post a Comment